Minggu, 05 Februari 2017

Sang Penghuni Langit



“Penghuni langit. kira-kira siapa ya , ada yang tau ?”

“Apa?  Hujan, bintang, ada lagi ? 

"awan,  matahari, apa ? hantu penunggu langit ?

"Jangan karena saya bilang penghuni langsung bilang hantu dong, kan saya jadi takut nih, jangan sampai ke bawa mimpi. Aduhhh”

"Emang deh, kalian ini jawabannya pada SALAH SEMUA, nga-nga jawaban kalian ngga salah kok, jawabnnya ngga sampai hantu juga ya."

"Mau tahu jawaban yang benar apa ?"

"Mau tahu aja apa mau tahu banget ? becanda-becanda" 

"oke jawabannya adalah  seorang penghuni langit yang di katakan rasulullah karena keterkenalnya di antara penduduk langit dan surga. Di karenakan ketaatannya pada ibunya. "

Ia adalah seorang pemuda yang hidup di zaman RASULULLAH SAW yang bernama Uwais Al Qorni. 
"Ada yang kenal sama uwai,atau tahu alamat rumahnya ? hehe oke-oke kita serius, saya lanjut ya. "

Uwais sudah tidak mempunyai ayah sedangkan sang ibu sudah tua, buta dan lumpuh. Karena ketaatannya pada sang ibulah rasulullah saw menyebutnya sebagai penghuni langit, bukan penduduk bumi.
  
Mungkin diantara teman udah ada yang tau bagaimana kisah tentang uwais al qorni. Mungkin juga  belum , karena uwais al qorni tidak sepopuler sahabat yang lain seperti Abu bakar, Ali dan yang lainnya. Tapi saya akan ceritakan sedikit kisah seorang uwais secara singkat aja yah. Cekidot...


Uwais Al qorni adalah seorang pemuda miskin yang berasal dari yaman, ia selalu dihina, di ejek , dituduh penghasut dan bebagai tuduhan kepadanya. Pekerjaan nya hanyalah sebagai seorang gembala. Penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari hari saja, jika penghasilannya berlebih ia gunakan untuk membantu tetangganya yang kehidupannya sama dengannya.

Ia sangat cinta pada rasulullah. Bahkan ketika ia mendengar rasulullah giginya patah pada saat peperangan, ia pun memukul giginya hingga patah. Saking cintanya ia pada Rasulullah Saw.

Suatu hari, kerinduanya pada rasulullah tak dapat lagi ia bendung. Akhirnya ia mengutarakan keinginannya pada ibunya untuk menemui rasulullah. Ibunya sudah mengerti apa yang anaknya inginkan, ibunya mengizinkan uwais untuk pergi. Uwais pun berangkat menemui rasulullah, setelah menempuh perjalanan yang jauh yang penuh rintangan.
Akhirnya uwais pun  sampai di rumah rasulullah, tapi bukan rasulullah yang ia temui, Aisyah yang membukakan pintu dan mengatakan bahwa rasulullah sedang perang. Aisyah menyarankan agar menunggu rasulullah. Ketika ia berniat ingin menunggu, ia mengingat pesan ibunya agar cepat pulang . Mengingat pesan  ibunya kerinduan kepada sang idola terkalahkan karena kecintaannya pada sang ibu. Ia pun segera pulang.

Setelah perang usai, Rasulullah SAW kembali pulang ke Madinah dan ia langsung bertanya kepada Aisyah mengenai orang yang mencari beliau.

Belum sempat Aisyah menjawab, Nabi pun bersabda.

"Uwais anak yang taat kepada ibunya, dia adalah penghuni langit, bukan penduduk bumi"

Aisyah pun sangat kaget dengan penuturan Nabi, karena Rasulullah rupanya sudah mengetahui siapa tamu yang ingin bertemu dengannya jauh-jauh hari. Memang ia tak terkenal di kalangan penghuni bumi, tapi terkenal di kalangan penduduk langit. 


Nah jika ingin tau cerita lengkapnya langsung aja hubungi mbah google, yang siap menjawab pertanyaan kamu kapan saja dan dimana aja.hehe

"Kenapa bisa begitu ? karena ridho Allah berada pada ridho orang tua."
"Yang menjadi pertanyaan, apa yang sudah kita lakukan untuk orang tua kita?"

Saya tidak bermaksud untuk mengguri apa lagi sok benar saya sendiri masih jauh dari kata itu, sangat jauh dari itu. Bahkan kalian jauh lebih baik dari saya. Saya menulis kisah ini hanya untuk membuka cakrawala kita sdah sejauh mana, dan apa yang sudah kita lakukan untuk mereka .

Apakah sudah seperti yang dilakukan uwais al qorni atau sebaliknya. Memang tidak akan sepenuhnya bisa seperti itu, saya sendiri masih jauh dari hal itu. Oleh karena itu saya ingin bersama dengan teman teman untuk berusaha melakukan hal terbaik dan menjadi anak yang soleh dan soleha. Yang menjadi penyejuk bagi orang tua kita.


Mulailah dari hal terkecil untuk hal besar yang ingin kita capai untuk membahagiakan mereka. Kita akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa jika orang tua kita bahagia. Cobalah buktikan ! Buatlah meraka tersenyum bangga memiliki kita. Sungguh, kita akan merasakan berkah dari kebahagiaan yang mereka rasakan.

Itu seorang uwais al qorni sang penghuni langit, lalu bagaimana dengan kita.? Apakah kita mau berbakti kepada orang tua kita seperti uwais atau malah sebaliknya ? . EVERYTHING IS UP TO YOU. " SALAM DWC"
  
#30 DWC jilid 4 (day 5 )
# Success is a journey, not a destination.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar