"Kring....kring...."
Handphoneku berdering, setelah saya lihat rupanya telpon
dari adek saya. Saya sempat merasa ada yang aneh plus bertanya-tanya, soalnya
gak biasanya dia nelpon malam-malam gitu. Ada apa ya? Tanda tanya dan sejumlah
perasaan serta pikiran buruk mulai melayang-layang di pikiran saya.
Karena penasaran saya langsung mengangkat telpon adek saya,"
assalamualaikum put ada apa kok
malam-malam nelpon ?" .setelah mendengar apa yang di sampaikan putri saya merasa
seperti disambar petir, waaaw kaget banget. Ternyata datuk saya adek dari nenek
saya telah berpulang kerahmatullah, oh ya datuk itu panggilan adalah sama
dengan kakek, itu panggilan untuk kakek di Bangkinang.
Setelah menerima telpon dari adek, saya merasa menyesal juga
soalnya sore selasa itu saya baru aja ke pekanbaru, padahal maktuo saya udah
bilang “gak usah berangkat sekarang, besok aja pagi-pagi kesana”. Saya bilang”
gak apa-apa maktuo nanti sektiar jam 5 sore juga udah sampai sana, kasihan
kakak di rumah sendrian dia udah nelpon suruh kesana”. Sebenarnya saya juga maunya berangkat rabu
pagi, karena cuaca selasa sore itu juga lagi mendung.
Tapi karena mikir kakak sepupu saya pasca operasi batu
ginjal satu bulan lalu masih belum pulih seutuhnya saya memutuskan untuk
berangkat sore itu. Apa mau dikata semua sudah terjadi, seperti makaan buah si
malakama. Gak pergi kakak disana lagi butuh, di rumah saya di bangkianang juga
perlu. Entahlahh
Saya berfikir positif saja bahwa setiap pertamuan itu akan
ada perpisahan, dan pertemuan antara saya dan datuk hanya sampai disini lagi pula menyesal tak ada gunanya. ya, kini Atuk
telah meningalkan keluarga untuk selamanya dan pulang kerumahnya yang baru , rumah
yang tidak akan sama seperti rumah sebelumnya dan tidak akan bisa bertemu lagi untuk
selamanya kecuali di kampung kita sesungguhnya nanti yaitu AKHIRAT.
SELAMAT JALAN ATUK, semoga atuk di terima disisi-Nya, diampuni segala dosanya, diterima semua amal ibadah atuk, dan di tempatkan diantara orang orang beriman di surganya.
Disini saya mendapat banyak pelajaran sepeti keikhlasan,
Ketabahan, berfikir positif dan yang paling penting ingat bahwa kematian selalu
mengintai kita dan pada saatnya nanti ketika ia datang tidak ada apa pun yang
bisa menghalangi, tidak akan ada tangguhan . Karena seperti firman allah Bahwa tiap-tiap
yang bernyawa pasti akan mati. Dia akan
datang dimana pun kita berada, kapan pun itu dan dalam situasi bagaimana pun
tanpa ada perbedaan.
Yang membedakan penjemputan sang IZRAIL itu hanyalah keimanan, ketakwaan kita kepada
Sang KHALIK. Oleh karena itu mari kita persiapkan bekal untuk pulang ke kampung
kita nanti dengan sebaik-baiknya , karena kita di dunia ini ibarat SESEORANG YANG SEDANG DALAM PERJALANAN DAN
SINGGAH SEBENTAR UNTUK MELEPAS LELAH, menuju kampung sesungguhnya yaitu
akhirat. Jadi jangan menyia-nyiakan kesempatan hidup yang hanya sementara ini, yang apabila di bandingkan dengan kehidupan
akhirat itu hanya hitungan menit saja jangan sampai kita menyesal teman. Mari kita
bersma mempersiapkan bekal menuju kampung sesungguhnya.
#30 DWC Jilid 4 hari ke 2
# Success
is a journey, not a destination.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar