Kamis, 02 Februari 2017

Selamat Jalan Atuk



Hasil gambar untuk gambar pemandangan sore hari







"Kring....kring...."

Handphoneku berdering, setelah saya lihat rupanya telpon dari adek saya. Saya sempat merasa ada yang aneh plus bertanya-tanya, soalnya gak biasanya dia nelpon malam-malam gitu. Ada apa ya? Tanda tanya dan sejumlah perasaan serta pikiran buruk mulai melayang-layang di pikiran saya.

Karena penasaran saya langsung mengangkat telpon adek saya," assalamualaikum put  ada apa kok malam-malam nelpon ?" .setelah mendengar apa yang di sampaikan putri saya merasa seperti disambar petir, waaaw kaget banget. Ternyata datuk saya adek dari nenek saya telah berpulang kerahmatullah, oh ya datuk itu panggilan adalah sama dengan kakek, itu panggilan untuk kakek di Bangkinang. 

Setelah menerima telpon dari adek, saya merasa menyesal juga soalnya sore selasa itu saya baru aja ke pekanbaru, padahal maktuo saya udah bilang “gak usah berangkat sekarang, besok aja pagi-pagi kesana”. Saya bilang” gak apa-apa maktuo nanti sektiar jam 5 sore juga udah sampai sana, kasihan kakak di rumah sendrian dia udah nelpon suruh kesana”.  Sebenarnya saya juga maunya berangkat rabu pagi, karena cuaca selasa sore itu juga lagi mendung.

Tapi karena mikir kakak sepupu saya pasca operasi batu ginjal satu bulan lalu masih belum pulih seutuhnya saya memutuskan untuk berangkat sore itu. Apa mau dikata semua sudah terjadi, seperti makaan buah si malakama. Gak pergi kakak disana lagi butuh, di rumah saya di bangkianang juga perlu. Entahlahh

Saya berfikir positif saja bahwa setiap pertamuan itu akan ada perpisahan, dan pertemuan antara saya dan datuk hanya sampai disini lagi pula menyesal tak ada gunanya. ya, kini Atuk telah meningalkan keluarga untuk selamanya dan pulang kerumahnya yang baru , rumah yang tidak akan sama seperti rumah sebelumnya dan tidak akan bisa bertemu lagi untuk selamanya kecuali di kampung kita sesungguhnya nanti yaitu AKHIRAT. 

SELAMAT JALAN ATUK,  semoga atuk di terima disisi-Nya, diampuni segala dosanya, diterima semua amal ibadah atuk, dan di tempatkan diantara orang orang beriman di surganya.

Disini saya mendapat banyak pelajaran sepeti keikhlasan, Ketabahan, berfikir positif dan yang paling penting ingat bahwa kematian selalu mengintai kita dan pada saatnya nanti ketika ia datang tidak ada apa pun yang bisa menghalangi, tidak akan ada tangguhan . Karena seperti firman allah Bahwa tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mati.  Dia akan datang dimana pun kita berada, kapan pun itu dan dalam situasi bagaimana pun tanpa ada perbedaan. 

Yang membedakan penjemputan sang IZRAIL  itu hanyalah keimanan, ketakwaan kita kepada Sang KHALIK. Oleh karena itu mari kita persiapkan bekal untuk pulang ke kampung kita nanti dengan sebaik-baiknya , karena kita di dunia ini ibarat  SESEORANG YANG SEDANG DALAM PERJALANAN DAN SINGGAH SEBENTAR UNTUK MELEPAS LELAH, menuju kampung sesungguhnya yaitu akhirat. Jadi jangan menyia-nyiakan kesempatan hidup yang hanya sementara ini,  yang apabila di bandingkan dengan kehidupan akhirat itu hanya hitungan menit saja jangan sampai kita menyesal teman. Mari kita bersma mempersiapkan bekal menuju kampung sesungguhnya.


 #30 DWC Jilid 4 hari ke 2
# Success is a journey, not a destination.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar