Kamis, 29 Oktober 2015

Di Balik Peristiwa Kabut Asap (#30 DWC hari ke-3)


Negeri awan.Inilah julukan riau sekarang karena kabut asap yang pekat dan tak kunjung berujung.Untuk #30 DWC yang ke-3 ini saya akan membahas masalah kabut asap.Sebuah musibah yang menimpa negeri tercinta ini yang tak kunjung terselesaikan,sehingga banyak permasalahan lain yang di timbulkan sebagai efek dari musibah ini.Ini tidak hanya menjadi duka bagi daerah yang mengalaminya.Secara tidak langsung ini merupakan duka besar bagi negara yang tercinta ini.sudah banyak korban yang berjatuhan karena kabut asap ini,baik yang meninggal maupun yang terbaring lemas di rumah sakit menanggung sakit akibat kabut asap.


Kabut asap tahun ini menjadi yang terparah dalam sejarah kabut asap 18 tahun terakhir atau semenjak 1997 silam.Api di titik kebakaran sangat sulit dipadamkan karena faktor alam maupun pemanas global.Inilah faktor yang terlihat,sebenarnya ada faktor tersirat di balik semua ini.


Berbagai macam usaha sudah dilakukan tapi mengapa kabut asap tak kunjung pergi? sebenarnya inilah yang harus dipertanyakan.Apakah maksud ALLAH menurunkan musibah ini kepada kita?.Mungkin saja saat ini kita sudah sangat jauh darinya,atau kita sudah jauh meninggalkan syariat-syariatnya sehingga ia menegur kita dengan musibah ini.Lalu  kapan kabut asap ini akan beranjak dari negeri ini? itulah yang sampai saat ini saya pikirkan.


Sebenarnya banyak sekali hal aneh di balik peristiwa ini,api sangat sulit untuk di dipadamkan,hujan yang tak kunjung turun dan masih banyak pesan tersirat melalui musibah ini.Mungkin ALLAH sudah bosan dengan perbuatan kita sehingga ia menunjukkan kuasanya kepada kita.Sehingga saya terinspirasi untuk menulis ini.Pada tulisan ini saya mau mengajak untuk menyikapi permasalahan ini menggunakan kacamata iman kita.


Bicara soal kabut asap saya jadi teringat nasihat yang di sampaikan kepala sekolah saya beberapa hari yang lalu pada saat pengarahan pagi atau bisa di bilang nasihat  pagi yang memang rutin di setiap pagi sebelum masuk kelas.Karena kabut asap masih berbahaya bagi kesehatan (darurat kabut asap) pelajar riau diliburkan  salah satunya sekolah saya,kami ke sekolah hanya pada hari senin dan kamis saja,karena sistem itu yang berlaku sampai saat ini.Itu pun hanya untuk mengantar tugas yang di berikan guru sebelumnya lalu mengambil tugas baru yang siap digarap.Jadi pengarahan ini lebih lama dari biasanya.hehe...


Pada pengarahan tersebut bapak kepala sekolah menceritakan mengenai sebuah kisah yang terjadi pada masa nabi Musa AS,bapak kepala sekolah menceritakan ini berkaitan dengan kondisi kabut asap yang terjadi saat ini.Oke,ceritanya lebih kurang seperti ini.


"Pada zaman nabi Musa  AS terjadi kemarau panjang  yang amat meresahkan,kekeringan terjadi dimana mana,umat nabi Musa AS datang kepada nabi Musa AS memintanya untuk berdoa kepada ALLAH SWT agar di turunkan hujan.

Nabi Musa AS dan umatnya yang berjumlah lebih kurang 70.000 orang berkumpul di tengah padang pasir dan melaksanakan sholat minta hujan (sholat istisqa').Rangkaian sholat dan doa selesai di laksanakan.Waktu demi waktu hujan pun tak kunjung turun,Nabi Musa AS berdialog dengan allah kemudian nabi Musa AS bertanya kepada allah Swt."ya allah  kami telah melaksanakan sholat istisqa' dan berdoa kepadamu sebagaimana yang telah engkau perintahkan,tapi mengapa hujan tak kunjung  turun?"."wahai Musa hujan yang engkau dan umatmu minta belum aku turunkan karena ada sebabnya.Diantara 70.000 orang umatmu itu ada satu orang  yang menentangku dan telah melakukan maksiat kepadaku selama 40 tahun lamanya.Dan sampai saat ini,ia belum bertaubat kepadaku.Maka perintahkan ia untuk keluar dari kerumunan bani ismail itu!.

Keesokan harinya nabi Musa AS memerintahkan umatnya untuk berkumpul kembali di  tengah padang pasir seperti sebelumnya.Setelah semua umatnya berkumpul ia berkata:"wahai umatku,hujan yang kita minta kepada allah tak kunjung turun ternyata ada sebabnya,di karenakan ada satu orang diantara kalian yang berjumlah lebih kurang 70.000 orang ini sampai saat ini belum bertaubat kepada allah.Kiranya itulah penyebabnya,allah memerintahkan kepadaku agar orang tersebut keluar dari kerumunan ini".

Pelaku maksiat itu merasa bahwa dirinyalah yang dimaksud. Bila ia keluar, keburukkannya akan diketahui oleh orang lain. Namun bila tidak keluar, hujan tidak akan turun. Akhirnya, ia menutup kepalanya dengan jubahnya. Secara diam-diam, ia keluar  dari kerumunan bani ismail dan memohon ampunan kepada Allah.dengan bertaubatnya pelaku maksiat itu allah dzat yang maha kuasa menurunkan kepada mereka hujan yang sangat lebat sebagai rahmat bagi mereka
".

Subahannallah...."SATU ORANG" saja dari 70.000 orang yang berbuat maksiat dan belum bertaubat kepadanya.ALLAH SWT tidak mau menjabah doa mereka apalagi kita umat saat ini yang mungkin jauh lebih buruk dari itu.Mungkinkah ini penyebab sehingga kita di tegur dengan musibah ini?.Wallahu alam.


Lalu apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah nabi Musa AS diatas?.Tentu sudah sangat jelas sekali pastinya,jika kita ingin doa kita cepat dijabah perbanyaklah memohon ampun  dan bertaubatlah atas dosa dan kesalahan kita selama ini.Karena tidak ada manusia yang luput dari yang namanya dosa karena itu sudah menjadi fitrah diciptakan manusia.


Musibah kabut asap yang tak kunjung usai dan tidak adanya hujan yang terjadi pada kita sekarang patut dipertanyakan.Apakah kiranya penyebabnya sehingga allah menegur kita dengan musibah ini.Teman ambillah hikmah dari setiap ujian yang allah berikan kepada kita termasuk kabut asap ini,untuk memperbaiki dan mengintropeksi diri kita atas dosa dan kesalahan yang pernah kita perbuat.Mintalah pertolongan atas cobaan yang kita alami karena sesungguhnya ALLAH adalah dzat yang maha memberi pertolongan. 


Segeralah bertaubat dan memohon ampun atas dosa dan kesalahan kita selama ini ,karena ALLAH adalah dzat yang maha menerima taubat.Semoga dengan kita menyadari dosa dan kesalahan kita serta bertaubat  kepadanya ALLAH mengangkat musibah ini dari negeri kita ini.Sehingga matahari dan udara segar yang menjadi impian saya dan korban kabut asap kembali ALLAH berikan .Amin ya robbal  'alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar